Allah azza wa jalla berfirman : 

(وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلاَّ تَخْوِيفاً) 

Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti. [QS. Al-Isra :  59]

Belum lama ini, saudara kita di Lombok, diuji dengan musibah gempa yang merenggut ratusan nyawa dan memporak porandakan bangunan yang kokoh. 

Kemudian saat ini, kita kembali berduka, kita kembali bersedih melihat atau mendengar kabar terjadinya gempa dan tsunami serta penderitaan dan kesusahan saudara-saudara kita di Donggala, di Palu, Sulawesi Tengah. Hal ini mengingatkan kita, bahwasannya gempa dan tsunami merupakan dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, untuk menakut- nakuti hambaNya. Banyaknya kejadian gempa merupakan tanda-tanda terjadinya hari kiamat. 

Allah azza wa jalla zat yang maha adil, dan Allah tidak berbuat kedholiman sedikitpun terhadap hamba-hambaNya. Terjadinya gempa bumi dan tsunami disebabkan karena perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan anak Adam. 

Marilah kita ambil kejadian demi kejadian gempa yang terjadi di negeri kita, sebagai bahan untuk mengintropeksi diri, bahan untuk memperbaiki diri kita. Kita jadikan peristiwa gempa dan tsunami untuk memperbanyak istighfar dan memperbaharui taubat. Bertaubat dari kesyirikan, dari perbuatan bid'ah dan dosa besar maupun kecil. 

Semoga Allah azza wa jalla memberikan kesabaran kepada saudara-saudara kita seiman, yang diuji dengan musibah, memberikan pahala yang besar kepada mereka, dan memberikan kepada mereka ganti yang lebih baik. 

Jangan lupa untuk berdoa untuk mereka dengan rasa tulus, dan membantu mereka dengan harta yang kita miliki sesuai dengan kemampuan kita.

Semoga bermanfaat.

oleh: Ustadz Budi Santoso bin Suradi , Lc  حفظه الله تعالى

Sumber: Group WA Suara Al-Iman